Selasa, 31 Desember 2013

Selama ini, jamur tiram yang dalam klasifikasi botaninya bernama pleurotus, yang kita kenal selama ini adalah jamur tiram putih. Padahal ada beberapa jenis jamur tiram selain jamur tiram putih yang bisa dibudidayakan, yaitu jamur tiram kuning, jamur tiram coklat, jamur tiram abu abu, jamur tiram merah/pink, jamur tiram biru, dll. Hadirnya jamur-jamur cantik itu berkat jasa Dr. Anton S.M. Sonenberg, ahli bioteknologi di Mushroom Research Unit, Belanda yang melakukan persilangan antar spesies Pleurotus. Hasilnya, muncullah berbagai warna jamur tiram. Berikut ini penjelasannya:
1. Jamur Tiram Putih 

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) atau white mushroom juga dikenal dengan istilah jamur shimeji (Jepang). Di antara anggota pleurotus, jamur inilah yang dikenal sebagai jamur tiram. Sekujur buah berwarna putih karena sporanya tak berwarna. Diameter tudung jamur dewasa antara 3 sampai 8 cm. Permukaan tudung licin dan agak berminyak.

Pada kondisi lembab tepiannya bergelombang. Rasanya enak, gurih, dan agak kenyal. Rasanya mirip daging ayam. Ia mudah menyerap zat sehingga bila diberi bumbu, maka rasanya pun mengikuti. Dari beberapa jenis jamur tiram, jamur tiram putih paling banyak dan populer dibudidayakan di Indonesia, serta paling banyak di jual di pasaran, baik pasar swalayan maupun pasar tradisional.
2. Jamur Tiram Kuning
Jamur Tiram Kuning (Pleurotus citrinipileatus) tudungnya berdiameter 2 sampai 5 cm berwarna kuning cerah bak emas sehingga dijuluki golden oyster alias jamur tiram emas. Saking cantiknya, banyak yang enggan memasak jamur kuning karena lebih senang memajang seperti tanaman hias. Padahal, rasanya nutty, seperti kacang mete, meski warna sedikit memudar ketika dimasak.

Ekstrak jamur tiram kuning bersifat antioksidan dan anthiperlipidemia. Jamur emas mengandung lektin yang berkhasiat anti tumor. Hasil penelitian di China, dengan memasukkan 5 mg lektin per bobot tubuh tikus pengidap sarkoma, mampu menghambat pertumbuhan tumor hingga 80%. Selain itu, ekstrak gilikoprotein dari jamur tiram kuning berdosis 12,5 mg/ml ampuh menghadang proliferasi sel kanker leukimia. Ia pun bisa dimanfaatkan sebagai afrodisiak, yaitu pembangkit gairah laki-laki.
3. Jamur Tiram Abu-Abu 
Tiram abu-abu (Pleurotus sayor caju) warna tudung atau tubuh buahnya abu-abu (shimeji grey), dengan diameter tudung antara 4 sampai 12 cm. Jumlah cabangnya agak sedikit. Mikologi penggolongannya sama dengan jamur tiram putih, perbedaannya hanya pada spesiesnya. Jamur ini agak sulit dtiemui di pasar dan amat sedikit yang membudidayakaannya. Kelebihan jamur tiram abu-abu adalah bercitarasa agak manis.





4. Jamur Tiram Merah
Jamur tiram merah (Pleurotus flabellatus) dijepang dikenal dengan nama sakura shimeji karena tudungnya berwarna kemerahan. Tudung atau tubuh buahnya agak tebal dan jumlah cabangnya dalam satu rumpun lebih sedikit. Diameter tudung antara 5 sampai 10 cm.
Sosok tiram merah muda tak kalah cantik. Warna pink terlihat jelas saat jamur masih muda dan perlahan memudar seiring pertambahan umur. Saat dimasak warnanya lekas hilang karena panas. Ahli kuliner memanfaatkan tiram merah muda sebagai pengisi salad supaya warna semarak. Ia bisa dimanfaatkan untuk mengobati penyakit yang berhubungan dengan darah.
5. Jamur Tiram Raja
Jamur tiram raja (Pleurotus umbellatus) disebut juga king oyster. Jamur ini tidak bercabang sehingga tidak banyak individu yang terbentuk. Jamur tiram raja memiliki batang yang tebal dan memiliki tekstur yang kenyal dan rasa sedikit manis. Jamur tiram ini memiliki daya simpan yang lebih panjang dibandingkan dengan varietas jamur tiram lainnya.

Budidaya Jamur Tiram Raja telah berkembang pesat di Asia Tenggara selama dekade terakhir. Tahun 1993, perusahaan di Cina, Taiwan dan Jepang telah mulai memproduksi secara komersial jamur tiram yang lezat ini. Jamur Tiram King dijual segar di pasar lokal dan diekspor kering atau dalam stoples. Jamur ini dapat ditemukan dalam bentuk kering di toko-toko khusus Cina.

5. Jamur Tiram Cokelat
Jamur tiram cokelat (Pleurotus cytidiosus) dikenal dengan nama jamur abalon. Warna tudungnya keabu abuan sampai abu abu kecoklatan. Diameternya antara 4 sampai 10 cm. Jamur tiram coklat lebih gurih dan dagingnya lebih segar dengan aroma yang cukup tajam. Jamur tiram cokelat mempunyai rumpun yang sangat sedikit dibandingkan dengan jamur tiram putih dan jamur tiram abu-abu, tetapi tudungnya lebih tebal dan daya simpannya lebih lama.

Senin, 30 Desember 2013


BeradaBerada di daerah yang cukup panas kini tidak perlu takut lagi untuk mencoba budidaya jamur tiram. Ada banyak cara untuk menyiasati kondisi lingkungan tersebut.

Menekuni bisnis budidaya jamur tiram memang sangat menguntungkan. Tingginya permintaan pasar dan mudahnya proses budidaya jamur tiram menjadi salah satu alasan mengapa jenis jamur ini lebih sering dibudidayakan masyarakat dibandingkan jenis jamur lainnya. Meskipun begitu, sampai hari ini ada sebuah kendala yang sering dihadapi para pemula dalam menjalankan bisnis budidaya jamur tiram. Yaitu faktor pemilihan lokasi budidaya yang sesuai dengan habitat hidup jamur tersebut.
Biasanya pertumbuhan jamur tiram akan optimal sepanjang tahun bila lokasi budidayanya sesuai dengan habitat aslinya, yakni di kawasan pegunungan atau di daerah dataran dengan ketinggian antara 400-800 meter di atas permukaan air laut (mdpl), serta memiliki suhu udara sekitar 20-28°C dengan tingkat kelembapan sekitar 70% sampai 80%. Lalu bisakah jamur tiram dibudidayakan di daerah panas?
Bagi Anda yang berada di daerah dataran rendah khususnya di lingkungan yang cukup panas, kini tidak perlu takut lagi untuk mencoba budidaya jamur tiram. Sebab ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk menyiasati kondisi lingkungan di sekitar Anda. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, mari kita bahas bersama beberapa tips bisnis yang bisa Anda gunakan untuk membudidayakan jamur tiram di daerah panas.
Pertama, langkah mudah yang bisa Anda coba yaitu membuat bangunan kumbung jamur dengan sistem sirkulasi buka tutup. Yang dimaksud buka tutup disini adalah menutup sirkulasi kumbung jamur di siang hari agar kelembapan di dalamnya tetap terjaga, dan membukanya pada malam hari sehingga suhu ruangan di dalam kumbung jamur bisa lebih dingin.

Kedua
, gunakan bahan atap yang tidak menyerap panas. Hal ini penting agar intensitas sinar matahari yang masuk ke dalam kumbung jamur tidak berlebihan. Beberapa bahan yang bisa Anda gunakan sebagai atap kumbung jamur antara lain anyaman bambu, atau genteng.

Ketiga
, faktor kelembapan merupakan syarat utama yang harus terpenuhi dalam budidaya jamur tiram, sebab kelembapan udara sangat berpengaruh pada pertumbuhan jamur. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda bisa meletakkan beberapa tong/wadah air di dalam kumbung jamur untuk meningkatkan kelembapan ruangan.

Keempat
, karena lokasi budidaya jamur berada di daerah panas, maka usahakan untuk membuat bangunan kumbung di tempat yang teduh atau dekat dengan pepohonan. Selain itu hindari pula pembuatan pintu kumbung yang berada di arah matahari terbit atau terbenam, hal ini dilakukan untuk mencegah sinar matahari langsung masuk ke ruangan kumbung.

Kelima
, lindungi sekitar lokasi kumbung dari sinar matahari langsung yang terlalu menyengat. Anda bisa melakukannya dengan cara menanam banyak pohon rindang (perdu) disekeliling kumbung jamur.

Keenam
, untuk memperlancar sirkulasi udara di dalam kumbung jamur tiram, usahakan tinggi bangunan kumbung dibuat lebih tinggi atau tidak kurang dari 4 meter.

Ketujuh
, perhatikan rak penyimpanan baglog jamur yang dibuat. Bila di daerah dingin rak yang dibuat pada kumbung jamur bisa mencapai 5 tingkat, pastikan rak yang dibuat di daerah panas tidak lebih dari 3 tingkat.

Kedelapan
, karena lokasi kumbung jamur berada di daerah panas, maka sebisa mungkin lakukan penyiraman lebih sering dibandingkan di daerah pegunungan. Penyiraman baglog jamur bisa Anda lakukan minimal 3 kali dalam sehari.

Nah, dengan demikian Anda tidak perlu khawatir jika ingin membudidayakan jamur tiram tetapi daerah Anda merupakan daerah yang panas. Silahkan mencoba peluang bisnis jamur dimanapun Anda tinggal. Mulai dari yang kecil, mulai dari yang mudah, mulai dari sekarang! Salam sukses.

Sumber http://bisnisukm.com/cara-budidaya-jamur-tiram-di-daerah-panas.html

Jumat, 27 Desember 2013


Pak Kaiman, ternyata merupakan pengusaha budidaya jamur tiram. Tak mengherankan jika di lingkungan rumah baik di dalam maupun diluar bisa dijumpai bibit jamur yang bakal dipasarkan.Bapak dua anak itu belum lama merintis usaha budidaya jamur. Ia baru merintis usaha ini di 2005.

Saat ini menurut Kaiman setiap hari ia telah memasok jamur tiram ke pelanggan rata-rata 100 kg/hari dengan harga jual Rp10.000/kg serta 1.000 unit baglog/media tanam dengan harga jual Rp2.500 per unit. Kaiman mengaku sebenarnya permintaan akan jamur tiram saat ini masih jauh dari kebutuhan meskipun banyak yang sudah mengembangkannya.

Sempat Menjadi Sopir Truk

Sebelum menggeluti usaha jamur tiram, Pak Kaiman sempat menjadi sopir truk. Ia menjalani profesi tersebut selama 14 tahun, sejak 1995. Hingga suatu saat ia merasa lelah dan bosan sehingga menghentikan profesinya dan membeli kendaraan bermotor roda empat sistem kredit untuk dioperasikan sebagai angkutan kota di wilayah Kab. Pasuruan.

Namun ternyata semua tak selalu seperti yang diharapkan. Ternyata ia harus berhadapan dengan sepinya volume penumpang kondisi yang membuat Kaiman tak mendapatkan penghasilan cukup guna memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam rumahtangga. Sehingga iapun tidak melanjutkan usaha angkutan kota.

“Peluang kerja sangat sempit bagi saya sebab saya tidak punya ijazah, mengingat tidak tamat Sekolah Dasar (SD). Dalam keadaan seperti ini, pada 2005 ada tawaran untuk mengikuti pelatihan kewirausahaan di bidang budidaya jamur dari HM Sampoerna, maka saya mengikutinya,” kata Kaiman.

Pak Kaiman akhirnya mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh pabrik rokok tersebut. Waktu itu ada 20 peserta dari Desa Bulu Kandang yang turut dalam pelatihan budidaya jamur tiram, dan secara bersama-sama memulai usaha tersebut. Namun tak semuanya melanjutkan usaha ini.

Saat memulai usahanya Kaiman bermodalkan 1.000 unit baglog. Karena taklagi punya mata pencaharian Kaiman memulai usaha ini dengan penuh keseriusan. Waktu itu ia sudah memiliki tempat budidaya yakni bangunan berdinding bambu.

Berdasarkan ilmu yang diperoleh dari pelatihan, media tanam terdiri dari serbuk kayu gergajian, dedak/katul, tepung jagung dan kalsium yang dibungkus plastik dengan bobot 1,1 kg per unit baglog. Kumbung seluas 50 m2 (lebar 5 meter x panjang 10 meter) dapat dimanfaatkan untuk pembudidayaan 5.000 unit baglog. “Jamur tiram tergolong tanaman yang cepat tumbuh dan setiap unit baglog dapat menghasilkan panenan hingga 1 kg selama 5 bulan, lalu diganti media tanam baru. Tetapi saat panen perdana saya kesulitan mencari pasar,” kenangnya.

Memasarkan Dari Swalayan Hingga Restoran

Pak Kaiman tak mau menyerah begitu saja. Mencari pangsa pasar akhirnya dia berkeliling menawarkan jamur tiram ke restoran dan swalayan. Ia belum membidik pasar tradisional karena memang masyarakat luas belum terbiasa mengkonsumsi jamur tiram.

Ia juga terbantu dengan adanya PPK Sampoerna yang turut mempromosikan jamurnya. Mereka memajang produk Kaiman di etalase sekaligus diikutkan pameran bersama pengusaha kecil lainnya yang mereka bina.

Berkat ketekunan dalam memperluas pasar, Pak Kaiman berhasil mendapatkan order dari para pengepul maupun restoran di berbagai kota tak hanya dari wilayah Kab. Pasuruan saja. Saat ini karena permintaan yang terus meningkat iapun terus berupaya meningkatkan volume usahanya. Kini dia memiliki beberapa kumbung yang digunakan membudidayakan puluhan ribu unit baglog. Selain itu, juga memenuhi permintaan baglog dari petani dan mampu memunculkan petani-petani jamur di beberapa daerah.
Semoga bisa menjadi inspirasi buat kita semua...

Rabu, 25 Desember 2013

JUAL BAGLOG JAMUR TIRAM

Anda perlu baglog jamur tiram untuk wilayah Kal-Sel hubungi kami 085751132816
harga Rp.5.000 / baglog.


Tidak bisi di pungkiri, faktor cuaca sangat berperan terhadap hasil panen dari jamur tiram.
Pada cuaca seperti ini, sangat ideal suhu dan kelembapan yg di perlukan oleh jamur tiram.




Minggu, 27 Oktober 2013

SOTO JAMUR TIRAM

Bahan-bahan/bumbu-bumbu :
    300 gram jamur tiram, disobek-sobek
    1 lembar daun salam
    3 lembar daun jeruk
    2 buah tomat dipotong-potong
    1 batang daun bawang, dipotong 2 cm
    2 1/2 sendok makan garam
    1/2 sendok teh merica bubuk
    1/2 sendok teh gula pasir
    1 buah kaldu blok
    1.500 ml kaldu ayam
    2 sendok makan bawang goreng untuk taburan
    3 buah jeruk nipis
    2 sendok makan minyak untuk menumis

    Bumbu halus:
    3 cm jahe
    1 cm kunyit, dibakar
    3 siung bawang putih
    7 siung bawang merah

Cara Pengolahan :

  1. Panaskan minyak. Tumis bumbu halus, daun salam, dan daun jeruk sampai harum.
  2. Tuang kaldu ayam. Masak sampai mendidih. Masukkan tomat dan daun bawang. Aduk rata. Tambahkan garam, merica bubuk, gula pasir, dan kaldu blok. Aduk rata.
  3. Masukkan jamur tiram. Aduk rata. Masak sampai matang. Tambahkan air jeruk nipis menjelang diangkat. Angkat. 
  4. Sajikan setelah ditabur bawang goreng.



Untuk 6 porsi

Rabu, 16 Oktober 2013

MEMBUAT RAK JAMUR TIRAM

Bagi rekan-rekan mungkin masih belum terbayang bagaimana membuat rak jamur tiram, berikut ada contoh gambar rak jamur sebagai bahan acuan.

1. Jamur Kancing atau Champignon (Agaricus bisporus) Jamur kancing


merupakan jenis jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia, sekitar 38% dari total produksi jamur dunia. Jamur kancing (Agaricus bisporus) atau champignon merupakan jamur pangan yang berbentuk hampir bulat seperti kancing dan berwarna putih bersih, krem, atau coklat muda. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai table mushroom, white mushroom, common mushroom atau cultivated mushroom. Di Perancis disebut sebagai champignon de Paris. Jamur kancing dijual dalam bentuk segar atau kalengan, biasanya digunakan dalam berbagai masakan Barat seperti omelet, pizza, kaserol, gratin, dan selada. Jamur kancing memiliki aroma unik, sebagian orang ada yang menyebutnya sedikit manis atau seperti daging. Jamur kancing segar bebas lemak, bebas sodium, serta kaya vitamin dan mineral, seperti vitamin B dan potasium.
Jamur kancing juga rendah kalori, 5 buah jamur ukuran sedang sama dengan 20 kalori

2. Jamur Tiram (Pleurotus sp.)

Tiongkok merupakan produsen jamur tiram yang utama. Sekitar 25% dari total produksi jamur dunia berupa jamur tiram. Jamur tiram/ shimeji dikenal pula dengan nama populer Oyster Mushroom dan nama ilmiah Pleurotus ostreatus. Tangkai tudungnya menyerupai cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung dan berwarna putih hingga krem. Ada beberapa jenis jamur tiram yaitu jamur tiram putih, jamur tiram merah jambu, jamur tiram kelabu, dan jamur tiram coklat. Jamur tiram yang dikenal paling enak dan paling disukai masyarakat sehingga paling banyak dibudidayakan ialah jamur tiram putih. Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang. Budidaya jamur ini tergolong sederhana. Jamur tiram biasanya dipelihara dengan media tanam serbuk gergaji steril yang dikemas dalam kantung plastik.

3. Jamur Merang (Volvariella volvaceae)
Sekitar 16% dari total produksi jamur dunia berupa jamur merang. Jamur merang (Volvariella volvacea, sinonim: Volvaria volvacea, Agaricus volvaceus, Amanita virgata atau Vaginata virgata) atau kulat jeramoe dalam bahasa Aceh merupakan salah satu spesies jamur pangan yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang beriklim tropis atau subtropis. Jamur ini telah lama dibudidayakan sebagai bahan pangan karena spesies ini termasuk golongan jamur yang paling enak rasanya dan mempunyai tekstur yang baik.

4. Jamur Shiitake (Lentinus edodes)

Paling banyak dikonsumsi dan diproduksi di Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan. Sekitar 10% dari total produksi jamur dunia berupa jamur shiitake. Shiitake disebut juga, Chinese Black Mushroom, Jamur jenis ini sudah dikenal sebagai jamur konsumsi sejak 2000 tahun yang silam di dataran Asia. Produksi jamur Shiitake secara industri massal pertama kali dilakukan di Jepang pada tahun 1940an. Namun budidaya secara traditional sudah dimulai sejak 900 tahunan yang silam di Cina




5. Jamur Kuping

Jamur yang banyak dipakai untuk masakan Tionghoa, terdiri dari jamur kuping putih (Tremella fuciformis), jamur kuping hitam (Auricularia polytricha) dan jamur kuping merah (Auricularia auricula-judae) Jamur Kuping merupakan jamur yang pertama kali dibudidayakan bahkan sebelum jamur Shiitake di Cina. 
Di Indonesia jamur Kuping sangat lumrah dikenal di kalangan masyarakat menengah ke bawah setelah jamur merang. Masyarakat tradisional masih sering mengambil jamur ini dari alam yang biasanya tumbuh pada batang-batang yang sudah lapuk. 
Jamur Kuping terutama jenis jamur kuping hitam (Auricularia polytricha) saat ini sudah banyak dibudidayakan secara modern dalam log-log serbuk kayu. Menurut data statistik, produksi segar jamur kuping (worldwide) menempati urutan keempat (346.000 ton) setelah Champignon, Tiram dan Shiitake pada tahun 1991.

6. Jamur Enokitake (Flammulina velutipes)

Dikenal juga sebagai jamur musim dingin (winter mushroom). Di wilayah dunia beriklim sejuk, jamur ini tumbuh di alam bebas pada suhu udara rendah mulai musim gugur hingga awal musim semi. 
Jamur ini juga diketahui tumbuh di bawah salju. Jamur Enokitake biasanya tumbuh di permukaan batang pohon Celtis sinensis (bahasa Jepang: Enoki) yang sudah melapuk, sehingga disebut Enokitake (jamur Enoki). Jamur Enokitake hasil budidaya bisa dipanen sepanjang tahun. Tubuh buah Enokitake hasil budidaya terlihat beda dari Enokitake yang tumbuh di alam bebas. Jamur hasil budidaya dilindungi dari sinar matahari sehingga berwarna putih, sedangkan jamur di alam bebas berwarna coklat hampir merah jambu.

7. Jamur Maitake (Grifola frondosa)

Mengeluarkan aroma harum kalau dimasak, dikenal dalam bahasa Inggris sebagai hen of the woods.











8. Jamur Matsutake (Tricholoma matsutake (S.Ito et Imai Sing.)

Jamur langka yang belum berhasil dibudidayakan dan diburu di hutan pinus wilayah beriklim sejuk. Dipanen pada musim gugur dan merupakan jamur berharga sangat mahal di Jepang. 
Di Jepang, matsutake adalah bahan makanan mewah yang berharga sangat mahal. Jamur ini memiliki wangi harum yang kuat, dan dimakan setelah dipanggang sedikit di atas api, ditanak bersama beras menjadi nasi matsutake (matsutake gohan), dan sebagai campuran dobinmushi (sup dalam teko).



9. Jamur Truffle (Tuber magnatum, Tuber aestivum, Tuber melanosporum, dan Tuber brumale)

Jamur langka yang sulit ditemukan, sehingga menemukannya butuh bantuan anjing dan babi yang memiliki penciuman tajam. Jamur truffle adalah jamur termahal di dunia (artikel dari The Telegraph) , digunakan dalam jumlah sedikit sebagai penyedap pada masakan Perancis seperti masakan Foie gras.





10. Jamur Ling zhi (Ganoderma lucidum)

Menurut sejarah Cina, ling zhi ditemukan oleh seorang petani bernama Seng Nong. Ia dijuluki sebagai petani yang suci (holyfarmer). Seng Nong menyatakan, kriteria unggul nilai atau manfaat dari sebuah tanaman obat adalah bila dikonsumsi dalam jangka waktu lama tidak menimbulkan efek samping. 
Pada zaman Dinasti Shu, sekitar 2400 tahun lalu, ling zhi hanya dikonsumsi untuk pengobatan para maharaja dan bangsawan di negeri Cina.
Pada masa itu, ling zhi masih langka. Sejak tahun 1971, seorang peneliti dari Universitas Kyoto, Jepang, bernama Yukio Naoi mulai membudidayakan ling zhi. Melalui eksperimen- eksperimennya, akhirnya ia berhasil menemukan cara menumbuhkan ling zhi menggunakan limbah pertanian dan kayu-kayu yang telah lapuk. Ling zhi memiliki sifat rasa pedas, pahit, dan hangat. 
Mengonsumsi ramuan dari ling zhi memiliki efek bersifat melindungi organ tubuh, membangun (constructive), mengobati, dan berdampak positif terhadap penyembuhan organ lain yang sakit. Sejauh ini belum pernah ditemukan efek negatif yang ditimbulkan setelah mengonsumsi ramuan ling zhi.
Dari berbagai penelitian yang dilakukan di berbagai negara, ling zhi berkhasiat sebagai herbal anti-diabetes, anti- hipertensi, anti-alergi, antioksidan, anti-[inflamasi], anti-hepatitis, analgesik, anti- HIV, serta perlindungan terhadap liver, ginjal, hemoroid atau wasir, anti- tumor, dan sistem imunitas (kekebalan tubuh).

PELUANG BISNIS JAMUR TIRAM

Semenjak terjadinya krisis ekonomi timbul banyak persoalan yang sangat krusial dan memerlukan jalan keluarnya, pemutusan hubungan kerja (PHK) kerap dianggap merupakan alternatif untuk efisiensi usaha. dengan terjadinya (PHK) maka masalah kemiskinan dan pengangguran semakin meningkat.
Jumlah pengangguran di indonesia saat ini diperkirakan sekitar 3 juta orang pertahunnya, dengan melihat jumlah pengangguran yang semakin meningkat ini tentu peluang dan kesempatan untuk dapat bekerja disektor formal semakin sedikit, beberapa sektor yang dapat membantu mengurangi jumlah pengangguran adalah sektor nonformal,dan salah satu sektor nonoformal yang masih dapat bertahan dalam kondisi krisis ekonomi, juga dapat perhatian pemerintah adalah sektor pertanian,peternakan,perdagangan dan usaha kecil menengah (UKM), beberapa sektor ini jika sudah berkembang diyakini dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru.

DATA PENDUKUNG

Tingginya permintaan pasar terhadap kebutuhan jamur yang diperkirakan mencapai 7 s/d15 ton perbulan, maka usaha budidaya jamur kayu sangatlah memungkinkan untuk dikembangkan melihat dari kebutuhan jamur inilah budidaya jamur tepat untuk dijadikan usaha,apalagi beberapa tahun ini jamur tidak hanya dikonsumsi sebagai sayuran (pelengkap atau lauk) kini berbagai produk makanan yang berbahan baku utama jamur mulai bermunculan dipasar seperti crispy jamur,abon jamur,nuget jamur,kripik jamur dll, dengan demikian masih terbuka lebar kesempatan anda untuk memulai usaha ini, jadilah pengusaha untuk ambil bagian dalam berpartisipasi menutup kebutuhan jamur tiram diberbagai daerah di tanah air yang sampai saat ini masih belum terpenuhi oleh petani yang ada.

ISTILAH-ISTILAH DALAM DUNIA JAMUR

SPORA 
Sel kelamin yang dihasilkan secara generatif atau seksual oleh cendawan atau jamur untuk berkembang biak. Secara teknis fungsi spora sama dengan biji pada tanaman yaitu memudahkan untuk persebaran yang mempertahankan keturunan. Apabila spora jatuh pada tempat yang cocok untuk tumbuh maka ia akan berkecambah membentuk hifa

HIFA 

Benang-benang halus bagian dari cendawan atau jamur yang termasuk dalam tubuh vegetatif. Hifa adalah istilah untuk benang yang tunggal, apabila jumlahnya banyak dan tersusun rapat disebut misellium

MISELLIUM 

Kumpulan dari hifa-hifa yang membentuk masa rapat atau membentuk koloni (berkumpul) . Contoh misellium yaitu seperti pada tempe

PRIMORDIA 

Awal perkembangan dari tubuh buah jamur basidiomicetes. Istilah yang biasa dipakai dalam jamur budidaya di indonesia yaitu pinhead. Primordia ini akan berkembang membentuk tubuh buah yang berukuran sempurna seiring berkembangnya waktu

TUBUH BUAH 

Struktur padat bagian dari jamur yang biasanya terdiri dari batang, tudung dan bagian reproduksi. Tubuh buah ini dalam jamur budidaya yang akan dipanen dan diolah menjadi bahan makanan untuk dikonsumsi oleh manusia atau diolah sebagai bahan obat.

LAMELA 
Bagian dari tubuh buah yang letaknya di bawah tudung dan berbentuk seperti lembaran- lembaran. Pada lamela biasanya tersimpan kumpulan spora untuk reproduksi

SAPROFIT 

Istilah untuk kelompok makhluk hidup yang memanfaatkan bahan sederhana di lingkungan tumbuhnya untuk pertumbuhan dan perkembangan tanpa melakukan penyederhanaan zat lagi. Kelompok ini tidak merugikan organisme lain yang ditumpanginya sebagai inang. mereka membutuhkan inang hanya untuk berpegangan

INANG 

Organisme yang digunakan sebagai tempat hidup oleh organisme lain hidup. Contoh anggrek menempel pada pohon pinus, pinus sebagai inang. Contoh lain tumbuhan benalu pada pohon teh

INOKULASI 

Penanaman bahan atau bibit organisme pada media pertumbuhan berupa media buatan atau inang. Istilah lain dari inokulasi yaitu penularan karena pada perkembangannya seperti menular. Inokulasi dalam pembudidayaan jamur konsumsi dan berkhasiat obat dilakukan secara aseptik.

INKUBASI 

Istilah untuk penyebaran, penularan, infeksi atau pembiakan misellium jamur setelah inokulasi. Pada masa ini misellium akan bertambah banyak dan rapat pada media tumbuh.

ASEPTIK 
Kondisi lingkungan yang bebas dari organisme yang tidak diharapkan yang kehadirannya dapat mengganggu atau memperburuk pertumbuhan organisme inti yang ingin dibiakkan atau dipelihara. Aseptik dapat disamakan dengan istilah steril. Penanaman secara aseptik adalah penanaman secara steril tanpa ada organism lain
SEPTIK 
Kondisi lingkungan yang mengandung banyak organisme kompleks dan keberadaannya dapat mencemari / mengkontaminasi organisme inti yang dipelihara. Istilah septik ini juga digunakan pada penampungan kotoran (septic tank) karena memang sangat kotor dan mengandung banyak penyakit..


KONTAMINASI 
Kondisi lingkungan dimana organisme lain yang tidak diharapkan tumbuh dan mencemari pertumbuhan organisme inti. Kontaminasi terjadi karena proses sterilisasi yang kurang baik atau cara inokulasi yang tidak aseptik, selain itu lingkungan yang kotor juga dapat menyebabkan kontaminasi.

KONTAMINAN 
Organisme kontaminasi / penyebab kontaminasi. Contohnya Trichoderma pada kultur Pleurotus
ISOLASI 
Pemisahan organisme dari organisme lain dengan tujuan tidak saling mencemari. Istilah ini juga dapat mengandung arti pemurnian organisme / dikumpulkan secara spesifik jenis. Biasanya isolasi mengandung arti pula pemindahan dari ekvitro ke invitro (dari alam ke kultur steril). Contohnya pembuatan biakan murni dari jamur tiram yang diambil langsung dari alam.

STERILISASI 
Proses pembebasan medium dari segala organisme dengan cara eliminasi / pemusnahan. Sterilisasi bisa dilakukan secara fisik, kimiawi atau radiasi. Cara yang umum dilakukan dalam sterilisasi yaitu dengan pemanasan seperti direbus, dikukus atau dengan menggunakan autoklaf bertekanan.

PDA 
Potato Dextrose Agar, yaitu suatu media tumbuh yang biasa digunakan dalam kultur cendawan. Media PDA terdiri dari ekstrak kentang, gula golongan monosakarida dektrose dan agar sebagai pemadat media.

BIBIT F0 
Istilah yang diberikan untuk biakan murni cendawan pada media kultur aseptik. Ada perbedaan persepsi tentang penggunaan istilah ini, sebagian orang tidak menggunakan istilah ini untuk biakan murni tapi menggunakan istilah F1 karena mereka menganggap biakan murni merupakan biakan dari jamur lapang.

BIBIT F1 
Istilah untuk bibit hasil dari turunan atau subkultur (penanaman ulang) biakan murni. Bibit ini biasanya menggunakan biji-bijian murni sebagai media tumbuh.

BIBIT F2 
Istilah untuk bibit hasil dari turunan atau subkultur F1. Bibit ini biasanya tidak lagi menggunakan media biji-bijian murni sebagai media tetapi sudah ditambah media lain seperti serbuk gergaji atau merang padi. Pada kenyataannya ada diantara petani jamur budidaya yang tetap menggunakan biji-bijian murni sebagai medianya.

BAGLOG 
Media tanam jamur yang digunakan sebagai bahan produksi jamur. Pada media ini nantinya akan dikondisikan agar tumbuh jamur. Istilah baglog mengandung arti kantung (bag) media berbentuk kayu gelondongan (log). Ketika plastik media dilubangi atau sobek, dari lubang itulah akan tumbuh jamur

Budidaya jamur tiram dapat dibagi menjadi 4 yaitu:

  1. Pembudidaya skala hobi
    Kok ada skala hobi sih? iya, sekarang Anda merenung jika saat ini tertarik dan ingin budidaya jamur tiram. kalau Anda memulai usaha dengan jumpah baglog yang diproduksi hanya 500-1000 saja. berapa yang akan Anda peroleh per hari (mengingat panen jamur tiram setiap hari) 1000 baglog ukuran 18 x 35, asumsi panen total yaitu 300 kg (hasil minimum) dalam 4 bulan masa tanam (inkubasi 1 bulan dan produksi 3 bulan). Berarti 300 kg dibagi 4  bulan yaitu 75 kg per bulan. Nah anda bisa hitung hasil jamur tiram segar per hari hanya 2.5 kg saja.. jika harga jual 20.000 per kg maka pendapatan hariannya Rp. 50.000,-. 
  2. Pembudidaya skala kecil
    Sekarang tingkat selanjutnya, kali ini sudah sedikit lebih banyak baglog yang diproduksi, yaitu 5000 baglog dengan asumsi panen jamur tiram segar mencapai total 1500 kg per 4 bulan juga.
    Berarti 1500 kg dibagi 4 bulan rata-rata panennya 375 kg per bulan. apabila dikonversi ke harian menghasilkan 12.5 kg perhari. Sama harga jualnya yaitu Rp. 20.000,- per kg maka pendapatan yang diperoleh harian yaitu Rp. 250.000,-
    Wah.. lumayan kan dapet pendapatan Rp. 250.000,- per hari, hasil ini belum dikurangi dengan biaya produksi  ini masih pendapatan mentah.
    Kita bikin asumsi lagi , baglog jamur tiram yang pernah dibuat biaya produksinya Rp. 1.100,- per baglog ukuran 18 x 35. Kalau 5000 baglog berarti biaya produksinya Rp. 5.500.000,-. Tansportasi ke pasar Rp. 5.000,- per hari berarti dalam 4 bulan untuk transportasinya yaitu Rp. 600.000,-. Ada lagi nih, biaya kumbung diasumsikan yaitu Rp. 1.000.000,-. Pengeluaran lain-lain di asumsikan saja Rp. 400.000,-  ini tanpa biaya tenaga kerja karena bisa dilakukan sendiri..
  3. Pembudidaya skala menengah
    Kalau tingkatan budidaya jamur tiram menengah lebih banyak lagi media tanam baglog jamur yang diproduksi, aku mengelompokkannya jika sudah mencapai 10.000 baglog jamur tiram. tentu yang diperhatikan akan lebih rumit lagi. tingkatan ini bisa dikerjakan sendiri atau ditambah tenaga kerja
  4. Pembudidaya skala besarTingkatan budidaya jamur tiram skala ini lebih kompleks lagi! bagaimana tidak, karyawan tidak hanya 1 tapi minimal 10 orang (tapi pemilik usaha cuma diem saja ,baglog jamur tiram yang diproduksi mencapai 30.000 baglog ke atas.

Selasa, 15 Oktober 2013

Memulai usaha budidaya jamur bagi pemula sangat penting untuk mendapatkan tuntunan, agar terbayang tahap-tahapan kerja, disamping itu permodalan menjadi terukur dan hasil kerja menjadi maksimal.
Tahapan awal adalah : 
  • Pelajari teori tentang budidaya jamur.
  • Banyak bertanya atau diskusi dengan petani-petani yang handal / yang sdh paham dengan usaha budidaya jamur.
  • Siapkan lokasi / tanah yang akan dijadikan usaha budidaya jamur, khususnya untuk mendirikan rumah jamur / kumbung.
  • Dirikan rumah jamur dari bahan yang paling mudah didapat dan murah.
  • Mulailah dari kapasitas terkecil / minimum. misalkan dari jumlah 5.000 log.
  • Untuk pengadaan log bisa order/pesan pada kami di (Arafat 085751132816) 
  • Buat catatan dari semua kegiatan yang sedang berlangsung tujuannya adalah sebagai bahan evaluasi kedepan.
  • Amati cara hidup jamur.
  • Cari informasi dan buat jaringan mulai dari pengadaan bahan dasar sampai pada penjualan hasil panen / produksi.
  • Buat rencana kerja dan target kerja.
  • Buat perhitungan anggaran pelaksanaan.
  • Untuk operasional usahakan dikerjakan sendiri dengan alasan kapasitas masih kecil dan sekalian belajar karakteristik jamur. 

Untuk memulai membuka usaha budidaya jamur ada dua macam yang dapat ditempuh :
  1. Memulai dari belajar merawat media tanam atau baglog, artinya PETANI PEMULA hanya menyiapkan rumah jamur / kumbung.
  2. Memulai dari belajar membuat media tanam / baglog, artinya mempersiapkan alat-alat kerja, tempat kerja, bahan-bahan dan tenaga kerja.

Jumat, 30 Agustus 2013

Satu lagi yang terbaru, setelah berjalannya bisnis jamur tiram. kami berinisatif untuk membuat mesin press otomatis, yang mana ide ini muncul dari alat presss yang sebelumnya yaitu alat press manual. Dengan menggunakan alat ini, hasil baglog pressan kami mencapai 10 baglog/menit. Sedangkan dengan press manual kami bisa menghasilkan 1 baglog/menit.Kami menerima pesanan mesin press baglog. Bisa Anda bayangkan alat ini mampu membantu menghasilkan produksi baglog yang banyak dalam waktu yang cepat. Dan otomatis akan menghasilkan produksi yang besar tentunya. Untuk yang berminat kami menyediakan alat ini untuk dijual dengan harga Rp. 4,5 Juta, belum termasuk ongkos kirim. Hubungi :085233363421



Rabu, 05 Juni 2013

Budidaya Jamur Kardus Skala Rumah Tangga

Alat dan Bahan  serta analisa biaya yang dibutuhkan.
Saya membudidaya jamur merang dengan luas lahan 2 m2, dengan panjang 4m dan lebar 0,5m , dana masing-masing rak mepunyai luas 1 m2. Untuk lahan jamur merang saya memanfaatkan lahan di samping rumah.
Jamur merang merupakan tanaman yang bisa cepat diambil hasilnya, dalam waktu lebih kurang 10 hari jamur merang sudah bisa dipanen, sedangkan jumlah produksi panen ditentukan dari kulitas bibit, pengolahan media tanam dan sterilisasi tempat penanaman.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk budidaya jamur merang dengan luas tanam 2 m2, di luar kubung (RUMAH) jamur:
  • Bibit jamur merang   5 log    @ Rp. 5.000,-
  • Kardus bekas            20Kg    @ Rp. 1.000,-
  • Dedak halus               5Kg    @ Rp. 3.500,-
  • Tepung bras ketan    1/2Kg    @ Rp. 4,700,-
  • Kapur dolomit           5Kg    @ Rp. 1.000,-
  • Aran sekam               5Kg    @ Rp. 2.000,-
  • Bonggol Pisang Batu   4Kg  @ Rp.  5.00,-
  • Kangkung               10 ikat    @ Rp.  1.000,-
  • Pupuk NPK             1/2Kg    @ Rp. 5.000,-
  • Pupuk Organik
  • Air Cucian Beras
Alat-alat yang digunakan
1.    Plastik transparan secukupnya
2.    Kertas Koran secukupnya
3.    Banbu 1batang
4.    Jet spray 1buah
5.    Pisau cater 1 buah
6.    Alkohol 70%

Proses Persiapan Media Tanam
  • Rendam kardus didalam air (bak perendaman) yang terbuat dari papan ukuran 1,5m x 2m yang dilapisi dengan plastik, rendam kardus sambil di sobek-sobek hingga ukuran antara 5-10 cm
  • Setelah kardus selesai di sobek-sobek rendam sambil mencampurkan kapur dolomit 4 Kg, NPK dan 3 kg dedak halus aduk hingga rata, biarkan rendaman sampai 4 hari.
  • Pada hari ke-4 tiriskan kardus hingga kadar airnya lebih kurang 50%.
  • Rajang bonggol pisang dan kangkung.
  • Hancurkan bibit jamur merang, lalu campur dengan tepung beras ketan aduk hingga rata, simpan ditempat yang sejuk yang tidak terkena matahari langsung.
Proses Penanaman

  • Siapkan suplemen yang terdiri dari 1 L air cucian beras dan pupuk organik.
  • Taburkan kardus yang sudah ditiriskan ke atas rak dengan ketinggian lebih kurang 20 cm dengan dibuat gundukan gundukan.
  • Campurkan sisa dedak halus dengan kankung dan bonggol pisang yang sudah dirajang halus, beri air secukupnya, lalu taburkan campuran tadi dia atas gundukan kardus.
  • Semprot media dengan cairan suplemen yang sudah disiapkan.
  • Tanam bibit jamur di media, sebagian bibit jamur merang diselipkan ke dalam media tanam dan sebagian lagi ditaburkan di atas media tanam.
  • Taburkan arang sekam yang sebelumnya sudah dicampur air + pupuk organik hingga merata dan seluruh media tanam ketutup dengan arang sekam.
  • Tutup media dengan koran.
  • Terakhir tutup media dengan plastik transparan,usahakan plastik tidak menempel langsung di media.
Pemeliharaan setelah Tanam:
  • Selama masa inkubasi (pertumbuhan) ada beberapa hal yang harus diperhatikan
  • Usahakan suhu ruangan berkisar antara 28-30 derjat celcius.
  • Tutup rapat ruangan, usahakan jangan terlalu banyak masuk cahaya
  • Pada hari ke 5 pada jam 07.00-08.00 dibuka agar ada sirkulasi udara.
  • Tutup kembali media tanam dengan plastik
  • Tiap 2 hari sekali buka penutup media selam 10 menit agar terjadi peputaran udara.
  • Pada hari ke-10 panen sudah bisa dilakukan.
  • Panen jamur merang bisa dilakukan setiap hari atau 2 hari sekali sampai jamur merang berumur 25 hari.


 Jamur sudah siap di panen

Yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pemanenan adalah sterilkan terlebih dahulu alat-alat yang digunakan untuk pemanenan (seperti pisau cater, dan tangan) dengan alkohol 70%.

Selasa, 04 Juni 2013

Ayo Menaman Jamur dengan Kardus

Beberapa bulan lalu saya pernah mencoba budidaya jamur merang dari media kardus dan ternyata hasilnya sangat memuaskan. Dari 1 m2 dapat menghasilkan produksi jamur 5-6kg.
1 m2 membutuhkan 10 kg kardus. Di daerah saya harga jamur merang Rp.30.000-Rp.35.000
Cukup menjanjikan bukan....
Dari hasil eksperimen yang saya lakukan dengan menggunakan 20 kg kardus, menghasilkan 10 kg jamur kardus, dapat di panen pada usia 10 hari sejak penaburan bibit. Kalau kita amati cukup singkat sekali waktu yg dibutuhkan untuk masa panen, berbeda seperti pada jamur tiram. Saya berencana akan membangun kumbung berukuran 5x8m, dengan 3 baris dan masing-masing 3 tingkat.


Nama “jamur kardus” mungkin masih asing di telinga banyak orang. Jamur kardus sebenarnya adalah jamur merang yang ditanam dengan media dari olahan kardus. Sebenarnya, jamur merang dapat ditanam dengan media lainnya, seperti jerami, kompos, eceng gondok, alang-alang, daun pisang kering, ampas tebu, ampas aren, sisa tanaman kedelai, dan kertas puntung rokok.

Namun, jamur merang dari media kardus ini ternyata memiliki keistimewaan tersendiri dibanding jamur merang yang ditanam di media lain. Cara pengolahannya singkat, hanya dengan disobek-sobek dan direndam dengan air kapur selama 5 hari. Jamur pun tidak perlu dikomposkan seperti penanaman jamur dengan media jerami, melainkan hanya perlu disimpan di rak. Produksi rata-ratanya bisa mencapai 6–7 kg, bahkan lebih. Jamur yang dihasilkan lebih kenyal, aromanya wangi, warna lebih putih.

Keistimewaannya antara lain sebagai berikut:

1. Lebih kenyal. Beberapa konsumen mengaku jamur merang yang dihasilkan dari media kardus berbeda dengan jamur lainnya. Soal rasa memang relatif, tergantung cara pengolahan dan bumbu yang digunakan. Namun, soal kekenyalan sepertinya memang tidak diragukan lagi.

2. Warnanya lebih putih. Warna jamur merang dari media kardus memang lebih putih, berbeda dengan warna jamur yang ditanam di media jerami yang cenderung kecokelatan. Warna ini memang tidak memengaruhi rasa secara langsung, tetapi setidaknya jamur yang berwarna putih terlihat lebih segar dan menarik jika dihidangkan, baik dalam bentuk basah maupun kering. Selain itu, jamur masih terlihat segar walaupun sudah dipanen lebih dari sehari.

3. Aromanya wangi. Keunggulan jamur kardus lainnya adalah baunya lebih wangi dan tidak apek sehingga bisa langsung diolah. Hal ini dipengaruhi oleh tambahan kacang buncis, kangkung, bonggol pisang, dan bekatul pada media. Campuran media inilah yang membuat aroma jamur menjadi khas dan sangat berbeda dengan jamur dengan media jerami. Berbeda dengan jamur merang yang biasanya berbau apek.

Berikut gambar hasil dari eksperimen yang pernah saya lakukan beberapa bulan lalu:







Pasar Keripik Jamur Lezat, Makin Pesat

Keripik adalah salah jenis camilan popular yang paling digemari setelah kacang. Aneka jenis keripik menjadi pilihan sebagai suguhan yang tepat untuk acara santai atau pesta. Budaya “nyemil” adalah merupakan salah keunggulan pasar makanan Indonesia karena menciptakan permintaan yang continue. Nyemil dan menyuguhkan makanan kecil adalah kebiasaan turun temurun yang berlangsung cukup lama. Lihat saja industry yang memenuhi kebutuhan snak atau makanan kecil banyak dikelola oleh perusahaan besar.
Keripik yang dimaksudkan disini adalah jenis makanan ringan yang memiliki cirri renyah, gurih, tidak terlalu mengenyangkan . Keripik biasanya dikeringkan dengan cara penggorengan atau oven. Keripik sangat praktis karena kering sehingga lebih awet dan mudah disajikan kapanpun. Untuk menyajikan keripik tak perlu memasak ulang atau menggorengnya. Cukup buka bungkus dan siap dimakan.
Keripik yang paling popular bisa jadi adalah keripik singkong, namun tidak menutup kemungkinan akan berkembangnya variasi keripik lainnya. Salah satunya adalah keripik jamur. Beberapa tahun lalu ketika booming budidaya jamur kancing, bermunculan aneka keripik jamur yang rasanya gurih renyah di beberapa kota besar. Saat ini pun budidaya jamur tiram makin marak. Dengan tersedianya bahan baku,bisa menjadi potensi untuk mengembangkan usaha keripik jamur tiram.
Keripik jamur tiram dibanding jenis jamur lain barangkali memiliki keunggulan dari ketersediaan bahan baku, jamur tiram tersedia dalam jumlah besar. Rasa keripik jamur tiram tidak kalah dengan jamur lainya, bahkan lebih mirip dengan rasa daging ( meaty taste) sehingga keripik jamur ini lebih gurih dan lezat. Karena itu keripik ini bisa dipastikan akan memiliki fungsi ganda yaitu sebagai camilan sekaligus lauk. Fungsi ganda akan membuat permintaan semakin besar karena variasi konsumsinya juga besar. Keripik dari bahan jamur memiliki nilai lebih dari sisi kesehatan dibanding bahan hewani lainnya misalnya paru sapi, karena jamur memiliki nutrisi lebih dan tidak menimbulkan efek bagi kesehatan. Tidak banyak mengandung kolesterol sebagaimana keripik paru atau kulit ayam.
Keripik jamur tiram lebih variatif bentuknya bisa dibuat melebar dan panjang sehingga terlihat utuh dan rasanya bisa dipadu padankan dengan aneka bumbu. Jadi pilihannya sangat variatif sehingga pembeli bisa memilih mana yang paling tepat dan tidak cepat bosan.

Sebagai sebuah snak, keripik jamur harus memenuhi standard rasa yang disukai umum yakni renyah dan kering. Jamur memiliki kelemahan yakni after taste yang kurang enak dan bentuk jamur tiram yang kadang besar dan tebal. Beberapa teknik berikut untuk mendapatkan rasa keripik yang renyah adalah sebagai berikut :



  1. Sebelum digunakan untuk keripik lakukan “pengeringan” kandungan air di dalam jamur agar berkurang. Dari jamur segar langsung bisa dicuci dan dikeringkan (bisa dengan manual menggunakan lap dan tangan). Pengeringan cara manual dan dalam kondisi segar terkadang menghasilkan banyak remah (apalagi jika jamur kondisi sudah mulai berkurang kwalitasnya). Anda bisa mengukus sebentar selama 10 menit lalu keringkan.  Pengering dengan skala besar bisa menggunakan mesin driyer.
  2. Lakukan “pemipihan” yakni dengan memukul jamur yang akan digunakan keripik sehingga permukaannya datar dan sama, meski bentuknya tidak sama. Terutama bagian batang yang tebal. Pemipihan bisa dilakukan manual dengan menggunakan palu atau ulek ulek. Pemipihan dimaksudkan agar saat digoreng keripik tetap kering. Terkadang bagian yang tidak pipih membuat jamur lembab karena kandungan air tidak hilang saat digoreng.
  3. Penggorengan yang sempurna; hasil keripik jamur akan sangat maksimal jika menggunakan mesin goreng vacuum drying.  Namun bagi yang belum memiliki mesin ini bisa menggunakan penggorengan manual dengan teknik penggorengan dua kali :
    • Yakni penggorengan awal dengan suhu sedang yang dimaksudkan untuk mengeluarkan sisa kandungan air dalam jamur. Minyak dalam gorengan pertama ini seringkali bercampur dengan air . penggorengan disini butuh waktu yang agak lama. 
    • Angkat dan tiriskan lalu goreng di suhu panas 170 derajat C sampai keripik renyah dan mengapung. Angkat. 
    • Jika hasil akhir ternyata masih ada bagian basah, anda bisa memperbaiki nya dengan memasukkan dalam oven dengan suhu 70-90 derajat C. 
    • Proses penggorengan dua kali tidak perlu anda lakukan jika proses penggeringan jamur sudah sempurna, namun memang jika dilakukan manual seringkali kurang bagus hasilnya. 
    • Jika penggeringan sempurna lakukan langsung sekali goreng saja agar efisien.
  4. Penirisan yang baik, agar hasilnya maksimal tidak berminyak lakukan penirisan yang sempurna. Alat penirisi (mesin tapis minyak) dalam skala besar bisa menjadi alternatif. Tapi jika masih manual bisa dengan menggunakan saringan dan kipas angin agar minyak yang tersisa jatuh.

Resep Keripik Jamur Tiram 2

Cara Pembuatan Keripik Jamur Tiram 2
Bahan :
  • 300 g jamur tiram
  • 225 g tepung beras
  • 50 ml air
  • 500 ml minyak goreng
  • Bumbu :
  • 6 siung bawang putih
  • 1 sdm ketumbar
  • 1 sdt garam
Cara Pembuatan
  1. Bersihkan 300 g jamur segar, iris/suwir tipis.
  2. Campur bumbu halus dengan air, aduk rata, campur dengan jamur, ratakan, diamkan lebih kurang 20 menit sampai bumbu meresap.
  3. Tiriskan jamur berbumbu sambil agak diperas agar tidak terlalu basah.
  4. Lumuri jamur dengan tepung beras sampai rata, goreng sedikit-sedikit sampai matang dan kering. Untuk 4 porsi.
Tips : Sebelum disimpan dalam stoples, sebaiknya jamur yang telah matang didinginkan dahulu. Bila kurang kering, panggang dalam oven dengan api kecil sampai kering.

Resep Keripik Jamur Tiram 1

Berikut ini adalah cara pembuatan Keripik Jamur:

Cara Pembuatan Keripik Jamur Tiram 1
Bahan Keripik Jamur Tiram :
  •   1 kg jamur tiram putih segar
  •   2 butir telur ayam
  •   tepung beras
  •   tepung tapioka
  • minyak nabati untuk menggoreng
  • bumbu yang dihaluskan : bawang merah, bawang putih, garam, ketumbar dan laos putih.
  • 1 kg bahan jamur menghasilkan 3 ons keripik jamur.
Alat yang digunakan yaitu :
  • Pisau
  • Baskom
  • Ayakan
  • Penggorengan
  • Alat pengemas
Cara membuat Keripik Jamur Tiram :
  1. Jamur tiram putih segar terlebih dahulu direndam dalam air panas selama 3 menit, lalu dipotong-potong sesuai selera.
  2. Tepung beras dan tepung tapioka dicampurkan dengan perbandingan 1 : 1.
  3. Lalu masukkan bumbu yang telah dihaluskan dicampurkan dengan telur.
  4. Jamur dimasukkan dalam adonan tepung kemudian diayak agar terpisah dengan tepungnya.
  5. Jamur yang terpisah dari tepung lalu digoreng.
  6. Setelah setengah matang tiriskan dan diamkan selama 1 hari, lalu ulangi mengorengnya sampai matang.
  7. Kripik jamur yang telah matang siap dikemas.

MENCOBA MAKMUR DARI BISNIS JAMUR


Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur konsumsi yang banyak diminati pasar. Kandungan protein, kalori, zat besi, dan berbagai macam vitamin yang terdapat di dalamnya sering dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan makanan sehat dengan cita rasa yang cukup nikmat. Hal inilah yang membuat kebutuhan pasar jamur tiram setiap harinya menunjukan peningkatan yang sangat tajam, sehingga jamur konsumsi ini berpotensi untuk dikembangkan menjadi komoditas ekspor yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Kelebihan dibandingkan dengan bisnis yang yang lainnya…
1.    Pangsa pasar yang luas sehingga tidak ada kesulitan dalam memasarkan produk.
2.    Perawatan yang mudah dan murah, karena tidak memerlukan biaya tambahan seperti halnya biaya pemupukan, penyiangan dll.
3.    Tidak tergantung pada musim, karena pemeliharaan dilakukan di dalam ruangan kumbung yang tertutup.
4.    Satu kumbung dengan kapasitas 10.000 baglog cukup ditangani oleh satu orang tenaga kerja, sehingga akan menghemat biaya tenaga kerja
5.    Panen setiap hari, sehingga perputaran modal lebih cepat
6.    Harga di daerah kalsel berkisar Rp.20.000 – Rp.30.000
7.    Harga jual relative stabil, sehingga resiko kerugian sangat kecil
8.    Bisa dijalankan oleh siapa saja tanpa melihat latar belakang pendidikan, asal ada kemauan dan keseriusan pasti bisa menjalankan usaha ini.
9.    Dalam skala rumahan bisa dilakukan di pekarangan rumah atau kamar kosong yang selama ini tidak dimanfaatkan

Minggu, 17 Maret 2013

Jenis-Jenis Bibit Jamur Tiram

Pernah dengar Bibit Jamur Tiram F1,F2 dan F3 ?

Secara garis besar ini adalah gambaran pembiakan bibit pada budidaya jamur tiram

Indukan (P) – PDA/Turunan pertama (F1) – Turunan kedua (F2) – Turunan ketiga (F3)

Huruf “F” dalam dunia genetika disebut dengan Filial. Filial adalah hasil turunan dari persilangan/perkawinan indukan “P” yang berbeda jenis. Hasil turunan ini nantinya disebut dengan F1, F2, F3 dan seterusnya. Sedangkan Fenotip merupakan sifat gen yang dihasilkan dari persilangan tersebut yang sifatnya dapat dilihat dengan mata telanjang. Walaupun pada umumnya pembuatan bibit jamur tiram hanya sekedar ‘turunan’ tanpa persilangan, namun tetap saja kita bisa katakan bahwa hasil pembuatan bibit jamur tiram kita sebut sebagai F1, F2, F3, dst. Hal ini sebenarnya peyederhanaan hanya untuk mempermudah identifikasi hasil saja.

Bibit Jamur Tiram  F1

Bibit F1 dapat diperoleh dengan menggunakan sistem kultur jaringan, yaitu mengambil eksplan (bagian) dari induk jamur yang  kemudian diinokulasikan ke media (PDA) secara aseptic. Cara ini terbukticukup baik karena dapat diketahui langsung sifat fisik dan kualitas jamur indukan. PDA atau kepanjangan dari Potatoes Dextrose .



Bibit Jamur Tiram  F2

Bibit F2 merupakan turunan dari bibit F1. Dari satu tabung F1 bisa diturunkan menjadi 20 botol bibit F2. Pembiakan level kedua ini bertujuan memperbanyak miselium jamur yang berasal dari indukan murni. Dari PDA dimasukkan ke media-media tanam seperti serbuk kayu,biji-bijian, gabah, dan lainnya. Biasanya kemasan yang digunakan adalah botol.

Bibit Jamur Tiram  F3

Bibit F3 merupakan turunan dari bibit F2. Media yang digunakan tidak berbeda dengan yang digunakan pada bibit F2. Pembiakan level ketiga ini juga bertujuan memperbanyak misellium dari bibit F2 Dari bibit jamur F3 nantinya bisa digunakan untuk pembibitan hingga 30 baglog.

“Apa masih bisa bibit jamur F3 diturunkan menjadi bibit F4, F5 dan seterusnya? Bisa saja namun kami sangat tidak merekomendasikan karena akan sangat berpengaruh terhadap kualitas jamur hasil panen nanti. Semakin jamur dibiakan, akan membuat perubahan gen dan semakin jauh kualitasnya dari induk jamur utama”.
Nah, setelah anda lebih mengetahui tentang istilah-istilah bibit jamur di atas maka kami yakin kini anda sudah paham pula tentang pentingnya memilih bibit jamur yang berkualitas. Kita tentu bisa lebih hati-hati dalam membeli bibit jamur tiram, apakah itu jenis F1, F2, atau F3.

source http://www.jamurpedia.com