1. Membeli bibit siap taman
Budidaya
jamur tiram dengan membeli bibit siap taman (baglog), adalah cara yang
sederhana, mudah, dan tidak banyak membutuhkan modal. Yang dimaksud
bibit siap taman adalah bibit sudah jadi, tinggal menanam atau tinggal
menata di rak jamur dalam kumbung jamur. Harga bibit siap tanam ini
berkisar Rp 1.000 sampai Rp 5000, tergantung pada daerah-daerah dimana
membeli bibit. Jika di daerah saya yaitu banjarmasin harga berkisar antara Rp. 4000 - Rp. 5.000 Cara budidaya dengan membeli bibit siap tanam ada
kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan cara ini adalah seperti berikut:
1) Sederhana,
mudah, tinggal dilakukan pemeliharaan, seperti menyiram baglog, mengatur
suhu, dan kelembapan sampai panen dan dipasarkan.
2) Efisiensi waktu dan tenaga, tidak perlu menginokulasikan bibit sendiri ke dalam media tanam.
3) Tidak perlu mempersiapkan bahan media (serbuk gergaji, dedak, dan lain-lain)
4) Mudah menghitung kalkulasi untung dan ruginya.
5) Tidak membutuhkan peralatan-peralatan seperti autoklaf atau dandang, skapel, plastik, dan lain-lain.
6) Serba instan.
Kekurangan budidaya dengan cara membli bibit siap tanam adalah seperti berikut:
1) Harga bibit lebih mahal jika dibanding membuat sendiri.
2) Kualitas secara proporsional lebih kecil.
2. Membeli bibit induk
Yang
dimaksud membeli bibit induk adalah bibit sebagai inokutan media tanam
(biasanya disebut F3) dalam polibag. Dalam hal ini petani membuat media
tanam sendiri, kemudian diinokulasi bibit induk hasil pembelian
pengusaha bibit.
Kelebihan cara budidaya dengan cara membeli bibit induk adalah seperti berikut ini:
1) Secara proporsional, keuntungan yang didapat lebih besar. Sebagai contoh 1 botol bibit induk harganya antara Rp 5.000 sampai Rp 10.000 dapat menginokulasikan sekitar 30-40 baglog. Sehingga dalam 1 baglog nilainya antara Rp 165 sampai Rp 265 (belum dihitung harga bahan media).
1) Secara proporsional, keuntungan yang didapat lebih besar. Sebagai contoh 1 botol bibit induk harganya antara Rp 5.000 sampai Rp 10.000 dapat menginokulasikan sekitar 30-40 baglog. Sehingga dalam 1 baglog nilainya antara Rp 165 sampai Rp 265 (belum dihitung harga bahan media).
2) Menambah pengetahuan, karena dengan menginokulasikan sendiri menjadi bertambah pengalamannya.
3) Umur bibit kadarluwarsa terpantau.
Kekurangan budidaya dengan cara membeli bibit induk adalah seperti berikut:
1) Beban kerja semakin bertambah.
2) Bila belum menguasai teknik membuat media dan teknik inokulasi, resiko kegagalan tinggi.
3) Harus memiliki peralatan, seperti autoklaf/dandang/drum untuk pasteurisasi, maupun perlengkapan untuk bahan media.
3. Pembibitan sendiri
Usaha
budidaya jamur tiram yang diawali dengan proses pembibitan sendiri
biasanya dilakukan bagi pengusaha jamur skala besar yang telah banyak
pengalaman. Karena pembibitan ini perlu dilakukan orang yang benar-benar
mengetahui, baik metode ilmiah maupun teknisnya serta berpengalaman
menekuni budidaya jamur tiram.
Kelebihan
budidaya melalui cara pembibitan sendiri akan mendapatkan keuntungan
secara umum lebih besar. Keuntungan tersebut diperoleh dari penjualan
bibit maupun dari hasil budidaya jamur tiram.
Kekurangan melalui cara pembibitan sendiri adalah seperti berikut ini:
1) Modal yang dibutuhkan sangat besar, termasuk luas lahan.
2) Apabila mengalami kegagalan, kerugiannya cukup besar.
Setelah kita
mengetahui skala usaha dalam bisnis budidaya jamur tiram yang
disampaikan oleh pak Hardi Soenanto, maka diharapkan bagi Anda yang
ingin memulai bisnis ini bisa memilih skala usaha yang mampu dilakukan,
tentu setelah menimbang untuk dan ruginya. Namun, bagi pemula sebaiknya
dimulai dengan membeli bibit siap taman, karena lebih menguntungkan
dilihat dari efisiensi waktu dan tenaga.
0 komentar:
Posting Komentar