Selasa, 20 September 2016

Jual Hygrometer + Thermometer Digital Murah

Hygrometer + Thermometer ini adalah alat pengukur kelembaban udara (humidity) dan suhu (temperature) sekaligus dalam 1 alat. Bagi yang ingin mempunyai Higrometer + Thermometer digital kami siap melayani dengan harga murah Rp.50.000.
Fitur:
1. Mampu mengukur kelembaban udara 10~99% RH dan suhu -50~70 C dengan akurat
2. Tidak memerlukan power supply external karena sudah dilengkapi 2pcs baterai koin LR44 (terpasang) siap pakai
3. Dilengkapi probe sensor internal, rapi dan memudahkan pemasangan tanpa kabel menjulur keluar
4. Ukuran kecil, bisa dipasang di mana saja

Sangat berguna utk:
1. Hidroponik
2. Ruangan bayi
3. Ruangan pendingin
4. Gudang obat
5. Kandang hewan ternak
6. Mesin penetas telur
7. Kumbung Jamur

Spesifikasi:

- Pengukuran kelembaban: 10~99% RH, resolusi: +/-1%, akurasi: +/- 5%
- Pengukuran suhu: -50~70 C, resolusi: +/-0.1C, akurasi: +/-1C
- Tegangan kerja: 1.5v > 1x baterai koin LR44 (terpasang 2)
- Ukuran: 47x27x13mm
- Jenis layar: LCD
- Warna: Hitam

Senin, 22 Agustus 2016

Milky Mushroom


Akhirnya dapat juga bibit milky mushroom.
Milky mushroom (Calocybe indica) merupakan jamur yang berpotensial untuk dibudidayakan. Jamur ini mempunyai tubuh buah tebal, berwarna putih susu, dan mempunyai basidiocarp seperti payung mirip jamur kancing. Spesies ini cocok di daerah beriklim tropis, dan dapat dikultivasi di dalam ruangan dengan temperatur dan kelembaban tinggi. C. indica tumbuh baik pada kisaran temperatur 25-35C dan dengan kelembaban relatif 80%. Milky mushroom dapat dikultivasi sepanjang tahun diseluruh daratan India (Vuatkerala, 2010).
      Adapun klasifikasi dari C. indica yaitu:
                  Kingdom   : Fungi
                  Phylum      : Basidiomycetes
                  Class          : Agaricomycetes
                  Ordo          : Agaricales
                  Family       : Tricholomataceae
                  Genus        : Calocybe
                  Spesies      : C. indica
C. indica merupakan spesies mushroom yang ditemukan pertama kali di  India pada tahun 1974. Jamur ini mempunyai sporocarp putih susu, siklus hidup panjang, kandungan protein tinggi dan kultivasi yang luas. Studi tentang sporocarp mentah dari C. indica mengandung 17.69% protein dan sebelas asam amino antara lain alanin, asam aspartat, glutamin, glycin, hydroxyprolin, tyrosin, prolin, histidin, lysin, threonin and valin. Jamur ini juga mengandung 4,1% lemak, 3,4% serat, dan 64,26% karbohidrat. Sporocarp masak mengandung 4,0% gula terlarut, 2,7% tepung kanji, dan 7,43% abu (Doshi, 1988).
Strain baru C. indica dikenalkan pada tahun 2001. Substrat ampas tebu merupakan salah satu substrat untuk miselia jamur. Selama pengamatan pembentukan  tubuh buah C. indica yang baik yaitu di Laboratorium Mushroom di AREU (Futty, 2003). 

Teknologi kultivasi C. indica cukup sederhana, dengan biaya yang murah dan tidak membutuhkan kompos yang khusus. 
Proses kultivasi mirip jamur tiram, tetapi ada beberapa proses tambahan lain. Mushroom dapat dipanen sekitar 24-28 hari setelah berkembang, dan total siklus panen 45-50 hari. 
Umumnya, milky mushroom mempunyai siklus hidup lebih panjang 3-5 hari dibandingkan kultivasi spesies lain. 
Milky mushroom dapat dikultivasi dalam substrat yang ruangannya lebar, jerami padi, tangkai maizena (sejenis tanaman jagung), tangkai gandum, tangkai millet, rumput palmarosa, rumput fetiver, tangkai kedelai, tangkai kacang tanah, dll. Akan tetapi, tangkai padi adalah substrat yang paling baik (Vuatkerala, 2010).

Selasa, 09 Agustus 2016

Membuat Indukan F0 dengan Alat Seadanya

Membuat media indukan F0 itu ternyata bisa kita lakukan tanpa harus menggunakan alat-alat yang mahal, misalnya LAMINAR FLOW. Kalau kita beranggapan "tidak ada alat lengkap mau membuat bibit F0" maka buanglah kata-kata itu. Saya sedikit berbagi ilmu bagi yang penasaran ingin membuat bibit indukan F0 sendiri. Membuat media indukan F0 ternyata tidak terlalu sulit seperti yang kita bayangkan, apalagi kalau baca-baca artikel atau buku-buku, seolah-olah membuat F0 itu sangat susah dan butuh LAB khusus. Mungkin teman-teman sekalian bisa melihat tempat yang saya gunakan untuk membuat F0. Ayo di tebak, tempat apa itu ??.
Itu adalah etalase rak piring punya istri saya, di tempat itulah saya biasa membuat bibit indukan F0. Untuk tingkat keberhasilan 90%, jadi mulai sekarang mari teman-teman untuk mencobanya. Bayangkan modal yang dikeluarkan untuk membuat media F0 hanya 5 ribuan saja, untuk 20 botol C1000. 1 botol biasa saya jual seharga 150 ribu. Menarik bukan.
1 botol F0 bisa diturunkan ke 20 botol F1
1 botol F1 bisa diturunkan ke 50 botol F2
1 botol F2 bisa diturunkan ke 40 baglog
Jadi 1 botol F0 bisa menghasilkan puluhan ribu baglog. Percaya atau tidak silahkan Anda buktikan.
Sebenarnya keberhasilan tergantung pada kebersihan tempat untuk pembuatan F0, tidak ada ruang khusus yang saya gunakan. Rak etalase itu letaknya di dapur masak. 
Alat dan Bahan :
  1. Panci Presto  
  2. Pisau Cutter
  3. Pinset
  4. Botol ex.C1000
  5. Lampu spritus
  6. Alkohol 75% 
  7. Kapas kecantikan
  8. Kentang 100 gr
  9. Bubuk agar-agar 10 gr (1 bungkus)
  10. Gula merah 10 gr
  11. Air Aqua 500 ml

Gambar diatas adalah bibit F0 miseliumnya sudah 100%

Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi yang membacanya.
Untuk step by step nya saya tulis di lain kesempatan...


Sekilas pada gambar di samping ini adalah miselium jamur tiram, tetapi ternyata miselium jamur yang lain. Kalau kita lihat secara kasat mata hampir tidak ada bedanya dengan miselium jamur tiram, dengan miseliumnya yang tebal. Ada kemungkinan bibit F0 yang dimasukan terkontaminasi jamur lain, padahal F0 yang digunakan sama yang diturunkan ke media F1 pada bibit sebelumnya. Ada tips untuk mengetahui apakah yg putih itu miselum jamur tiram atau bukan :
  1. Buka penutup botol, cungkil sedikit di permukaannya.
  2. Bila biji jagung beraroma wangi, berarti itu adalah miselum jamur tiram.
  3. Bila biji jagung beraroma apek atau bau seperti tape, maka itu bukan miselium jamur tiram.
 Kasus seperti ini merupakan pengalaman saya pribadi, ketika ragu dengan miselium yang merambat di media F1.
Gambar Media F1 yang dilapisi miselum bukan jamur tiram
Gambar Media F1 yang di laspisi Miselium Jamur Tiram

Selasa, 28 Juni 2016

Mengenal Jenis-jenis Jamur Tiram

Sebenarnya masih banyak jenis jamur tiram yang di budidayakan oleh para petani jamur, pada gambar dibawah adalah jamur yang sedang saya budidayakan sekarang ini. Beda jenis beda rasa, "pertanyaan nya jamur jenis apakah yang rasanya paling enak ?"
Menurut saya dan pelanggan saya yang pernah mencoba nya, rasa yang paling enak adalah jamur tiram Coklat, rasanya lebih nikmat mirip dengan rasa jamur merang, mungkin jamur jenis ini hasil silang jamur tiram dengan jamur merang.
Untuk jamur yang memiliki bobot yang paling berat adalah jamur tiram abu-abu, jamur jenis ini memiliki batang dan tekstur yang tebal. 
Jamur tiram jenis salju mimiliki banyak keunggulan dibanding tiram florida:
  • Rambat miselium sangat cepat
  • Masa panen lebih cepat dari pada jenis florida 
  • Panen paling sering dibanding jenis florida
  • Tumbuh biasanya serempak
 Sayang untuk pemasaran jamur tiram warna masih terkanda kurang tau nya masyarakat tentang jamur tiram warna. Kebanyakan masyarakat yang mereka tau  hanya jamur tiram putih saja. Pernah suatu ketika ada yang bertanya ke saya, "Itu jamurnya di kasih pewarnya ya ??" :), bahkan banyak juga yang takut untuk mengkonsumsinya dikira jamur nya beracun..

 
Jenis  Florida




Jenis Salju



Jenis Abu-abu


Jenis Cokelat


Jenis Pink


 
 
 
 

Harga bibit jamur edisi Juli 2016

Daftar Harga Bibit Jamur Tiram Juli 2016
- F0 Tiram Putih (florida / salju) 150 rb / botol C1000
- F0 Tiram Coklat 150 rb / botol C1000
- F1 Tiram Putih (florida / salju) 100 rb / botol saus
- F1 Tiram Coklat 100 rb / botol
- F2 Tiram Putih (florida / salju) 10 rb / botol (plastik) media serbuk kayu + jagung, dedak, bisa diturunkan   35-45 ke baglog.
- F2 Tiram Putih (florida / salju) 12 rb /plastik, media jagung murni, bisa diturunkan menjadi 40-50 ke baglog.
- F2 Tiram Coklat 13 rb / botol (plastik), media serbuk kayu + jagung + dedak.
- F2 Tiram Abu-abu 13 rb / botol (plastik), media serbuk kayu + jagung + dedak.
- Baglog Tiram Putih (florida / salju) Rp. 5.000 / log
- Baglog Tiram Coklat Rp.5.500 / log
- Baglog Tiram Pink Rp. 5.500 / log
- Baglog Tiram Abu-abu Rp. 5.500 / log

Jumat, 22 April 2016

Video Mesin press log jamur otomatis

Video Alat press log jamur manual

Selasa, 12 April 2016

Pengendalian Hama Pada Jamur

Sama halnya dengan usaha bercocok tanam komoditas pertanian lain, budi daya jamur konsumsi juga tidak terlepas dari gangguan gulma, hama, dan penyakit jika tidak dikendalikan dengan baik,semua gangguan ini akan berakibat pada menurunnya produktivitas, bahkan menggagalkan panen.

Pengendalian Hama

Aroma media tanam jamur yang khas, mengundang kehadiran beberapa jenis serangga yang hidup di sekitar kumbung. Serangga tersebut biasanya masuk ke dalam kumbung bersamaan dengan keluar masuknya pekerja, saat jendela kumbung dibuka, atau melalui lubang-lubang kecil yang tidak terdeteksi. Berikut ini beberapa serangga yang menjadi hama bagi jamur.

  • Lalat

Spesies lalat yang kerap menjadi hama adalah sciarid (Lycoriella solani dan Lycoriella auripila), phorids (Megaselia haserata dan Megaselia nigra), serta cecids (Heteropeza pygmaea, Mycophila speyei, dan Myciphila barnesi). Lalat meletakkan telurnya di dalam media. Setelah menetas, larva lalat merusak miselium dan jamur dewasa. Akibatnya, jamur terlihat keriput dan batangnya berlubang. Selain itu, lalat juga merupakan inang pembawa hama lain, yaitu tungau (mite) pada perutnya.

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan selalu mengontrol keadaan kumbung.Jika ditemukan adanya lubang yang berpotensi menjadi tempat masuk lalat, segera tutup. Perhatikan juga keadaan kain kasa di jendela.jika banyak berlubang,ganti saja dengan yang baru. Selain itu, sisa-sisa media tanam yang tercecer saat melakukan pemanenan hams dibersihkan agar tidak ada telur atau larva lalat yang tertinggal. Pengendalian hama ini dilakukan dengan menyemprotkan insektisida Dichlorsos dengan dosis 90 ml/liter air yang bisa disemprotkan ke 140 m3 media tanam.

  • Tungau

Tungau (mite) adalah serangga kecil lunak berwarna cokelat transparan dengan panjang 0,18 - 0,5 mm. Tungau yang menggerumuni tubuh buah jamur mengakibatkan jamur rusak. Selain itu, tungau juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit pekerja di dalam kumbung. Karena tungau ini dibawa oleh lalat, pencegahannya sama dengan pencegahan kehadiran lalat. Pengendalian hama ini dilakuakn dengan menyemprotkan metil bromide dengan dosis sesuai dengan anjuran di kemasannya.

  • Rayap
Serangga ini masuk ke dalam kumbung melalui permukaan tanah. Di dalam kumbung, rayap akan memakan kayu-kayu, media tanam, dan miselium jamur. Oleh karena itu, sebelum membangun kumbung harus dilakukan pengamatan secara teliti. Usahakan, tidak mendirikan kumbung di atas rumah rayap. Pengendalian rayap dilakukan dengan menyemprotkan insektisida khusus rayap, seperti Fenvarelate, Cypermethrin, Permethrin, atau Chloorpyrifos dengan dosis sesuai dengan anjuran di kemasannya.

  • Laba-laba

Laba-laba memakan miselium dan tubuh buah jamur. Di dalam kumbung jamur kuping dan jamur tiram, alba-laba biasanya bersembunyi di sela-sela bag log. Selain menjadi hama langsung, laba-laba juga merupakan inang jamur saprofit dan parasit. Untuk mencegah kehadiran laba-laba, taburkan serbuk kapur di permukaan lantai kumbung. Jika terlihat ada sarangnya, cepat musnahkan. Pengendaliannya dilakukan dengan menyemprotkan insektisida berbahan aktif dicofol, seperti Kalthane atau Malathion dengan dosis sesuai dengan anjuran di kemasannya.

  • Cacing

Cacing yang menjadi hama dalam budidaya jamur konsumsi adalah spesies Napropogus nematodes dan Mycophogous nematodes. Cacing yang panjang tubuhnya hanya 1 mm ini memakan miselium jamur hingga tidak sempat tumbuh menjadi jamur. Hama ini berkembang dengan sangat cepat, dalam waktu satu minggu populasinya bisa berlipat menjadi 100 kali. Pencegahan masuknya hama ini dilakukan dengan memastikan sterilisasi media tanam berjalan sempurna sehingga semua telur cacing mati. Sementara itu, pengendaliannya dilakukan denagn menaburkan Furagan G dengan dosis sesuai dengan anjuran di kemasannya.

Sumber : Budi Daya Jamur, AgroMedia

Salah satu hal penting dalam budidaya jamur tiram adalah suhu dan kelembaban udara. Suhu dingin dapat meningkatkan produksi jamur tiram.
Guna mendapatkan suhu yang tepat, petani jamur tiram biasanya menggunakan mesin pendingin. Namun, cara ini membutuhkan biaya dan energi yang besar.
Berangkat dari masalah tersebut, tim peneliti dari Departemen Teknik Mesin dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (Fateta IPB) tergerak untuk membuat alternatif pengganti mesin pendingin pada budidaya jamur tiram. Adalah Manunggal Adjie Putranto dan Mad Yamin yang kemudian memperkenalkan trik karung goni basah untuk menggantikan fungsi mesin pendingin.
"Karung goni sebagai media pendingin ruangan disimpan di lantai di sela-sela rak jamur tiram. Tujuannya adalah untuk menjaga suhu serta kelembaban yang ideal untuk pertumbuhan jamur tiram," kata Manunggal, seperti dikutip dari laman resmi IPB, Jumat (6/2/2015).

Karung goni tersebut nantinya dialiri air secara berkala melalui pipa-pipa yang sudah dibolongi dengan bantuan pengatur waktu dan pompa air. Manunggal mengklaim, inovasi yang telah dipublikasikan dalam Jurnal Keteknikan Pertanian ini, dapat meningkatkan produktivitas jamur tiram.
"Penggunaan karung goni basah untuk menstabilkan suhu di dalam kumbung dapat meningkatkan produktivitas jamur tiram. Panen jamur tiram tanpa perlakuan sebanyak 75 baglog hanya mendapatkan 16,5 kilogram. Sedangkan pada jamur tiram yang mendapatkan perlakuan karung goni, hasil panennya sebesar 23,5 kilogram," ujarnya.
Menurut Manunggal, para petani jamur tiram yang hendak menggunakan metode karung goni harus menyesuaikan intensitas penyiraman dengan kondisi kumbung agar mendapatkan hasil yang lebih memuaskan. Selain itu, para petani juga perlu memperhatikan kondisi panas dan bahan penutup atap.
"Penempatan karung goni di sela-sela rak dan pada konstruksi bangunan di tempat yang panas, sebaiknya tidak menggunakan atap asbes melainkan menggunakan atap genteng," pungkasnya.