Selasa, 31 Desember 2013

Selama ini, jamur tiram yang dalam klasifikasi botaninya bernama pleurotus, yang kita kenal selama ini adalah jamur tiram putih. Padahal ada beberapa jenis jamur tiram selain jamur tiram putih yang bisa dibudidayakan, yaitu jamur tiram kuning, jamur tiram coklat, jamur tiram abu abu, jamur tiram merah/pink, jamur tiram biru, dll. Hadirnya jamur-jamur cantik itu berkat jasa Dr. Anton S.M. Sonenberg, ahli bioteknologi di Mushroom Research Unit, Belanda yang melakukan persilangan antar spesies Pleurotus. Hasilnya, muncullah berbagai warna jamur tiram. Berikut ini penjelasannya:
1. Jamur Tiram Putih 

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) atau white mushroom juga dikenal dengan istilah jamur shimeji (Jepang). Di antara anggota pleurotus, jamur inilah yang dikenal sebagai jamur tiram. Sekujur buah berwarna putih karena sporanya tak berwarna. Diameter tudung jamur dewasa antara 3 sampai 8 cm. Permukaan tudung licin dan agak berminyak.

Pada kondisi lembab tepiannya bergelombang. Rasanya enak, gurih, dan agak kenyal. Rasanya mirip daging ayam. Ia mudah menyerap zat sehingga bila diberi bumbu, maka rasanya pun mengikuti. Dari beberapa jenis jamur tiram, jamur tiram putih paling banyak dan populer dibudidayakan di Indonesia, serta paling banyak di jual di pasaran, baik pasar swalayan maupun pasar tradisional.
2. Jamur Tiram Kuning
Jamur Tiram Kuning (Pleurotus citrinipileatus) tudungnya berdiameter 2 sampai 5 cm berwarna kuning cerah bak emas sehingga dijuluki golden oyster alias jamur tiram emas. Saking cantiknya, banyak yang enggan memasak jamur kuning karena lebih senang memajang seperti tanaman hias. Padahal, rasanya nutty, seperti kacang mete, meski warna sedikit memudar ketika dimasak.

Ekstrak jamur tiram kuning bersifat antioksidan dan anthiperlipidemia. Jamur emas mengandung lektin yang berkhasiat anti tumor. Hasil penelitian di China, dengan memasukkan 5 mg lektin per bobot tubuh tikus pengidap sarkoma, mampu menghambat pertumbuhan tumor hingga 80%. Selain itu, ekstrak gilikoprotein dari jamur tiram kuning berdosis 12,5 mg/ml ampuh menghadang proliferasi sel kanker leukimia. Ia pun bisa dimanfaatkan sebagai afrodisiak, yaitu pembangkit gairah laki-laki.
3. Jamur Tiram Abu-Abu 
Tiram abu-abu (Pleurotus sayor caju) warna tudung atau tubuh buahnya abu-abu (shimeji grey), dengan diameter tudung antara 4 sampai 12 cm. Jumlah cabangnya agak sedikit. Mikologi penggolongannya sama dengan jamur tiram putih, perbedaannya hanya pada spesiesnya. Jamur ini agak sulit dtiemui di pasar dan amat sedikit yang membudidayakaannya. Kelebihan jamur tiram abu-abu adalah bercitarasa agak manis.





4. Jamur Tiram Merah
Jamur tiram merah (Pleurotus flabellatus) dijepang dikenal dengan nama sakura shimeji karena tudungnya berwarna kemerahan. Tudung atau tubuh buahnya agak tebal dan jumlah cabangnya dalam satu rumpun lebih sedikit. Diameter tudung antara 5 sampai 10 cm.
Sosok tiram merah muda tak kalah cantik. Warna pink terlihat jelas saat jamur masih muda dan perlahan memudar seiring pertambahan umur. Saat dimasak warnanya lekas hilang karena panas. Ahli kuliner memanfaatkan tiram merah muda sebagai pengisi salad supaya warna semarak. Ia bisa dimanfaatkan untuk mengobati penyakit yang berhubungan dengan darah.
5. Jamur Tiram Raja
Jamur tiram raja (Pleurotus umbellatus) disebut juga king oyster. Jamur ini tidak bercabang sehingga tidak banyak individu yang terbentuk. Jamur tiram raja memiliki batang yang tebal dan memiliki tekstur yang kenyal dan rasa sedikit manis. Jamur tiram ini memiliki daya simpan yang lebih panjang dibandingkan dengan varietas jamur tiram lainnya.

Budidaya Jamur Tiram Raja telah berkembang pesat di Asia Tenggara selama dekade terakhir. Tahun 1993, perusahaan di Cina, Taiwan dan Jepang telah mulai memproduksi secara komersial jamur tiram yang lezat ini. Jamur Tiram King dijual segar di pasar lokal dan diekspor kering atau dalam stoples. Jamur ini dapat ditemukan dalam bentuk kering di toko-toko khusus Cina.

5. Jamur Tiram Cokelat
Jamur tiram cokelat (Pleurotus cytidiosus) dikenal dengan nama jamur abalon. Warna tudungnya keabu abuan sampai abu abu kecoklatan. Diameternya antara 4 sampai 10 cm. Jamur tiram coklat lebih gurih dan dagingnya lebih segar dengan aroma yang cukup tajam. Jamur tiram cokelat mempunyai rumpun yang sangat sedikit dibandingkan dengan jamur tiram putih dan jamur tiram abu-abu, tetapi tudungnya lebih tebal dan daya simpannya lebih lama.

Senin, 30 Desember 2013


BeradaBerada di daerah yang cukup panas kini tidak perlu takut lagi untuk mencoba budidaya jamur tiram. Ada banyak cara untuk menyiasati kondisi lingkungan tersebut.

Menekuni bisnis budidaya jamur tiram memang sangat menguntungkan. Tingginya permintaan pasar dan mudahnya proses budidaya jamur tiram menjadi salah satu alasan mengapa jenis jamur ini lebih sering dibudidayakan masyarakat dibandingkan jenis jamur lainnya. Meskipun begitu, sampai hari ini ada sebuah kendala yang sering dihadapi para pemula dalam menjalankan bisnis budidaya jamur tiram. Yaitu faktor pemilihan lokasi budidaya yang sesuai dengan habitat hidup jamur tersebut.
Biasanya pertumbuhan jamur tiram akan optimal sepanjang tahun bila lokasi budidayanya sesuai dengan habitat aslinya, yakni di kawasan pegunungan atau di daerah dataran dengan ketinggian antara 400-800 meter di atas permukaan air laut (mdpl), serta memiliki suhu udara sekitar 20-28°C dengan tingkat kelembapan sekitar 70% sampai 80%. Lalu bisakah jamur tiram dibudidayakan di daerah panas?
Bagi Anda yang berada di daerah dataran rendah khususnya di lingkungan yang cukup panas, kini tidak perlu takut lagi untuk mencoba budidaya jamur tiram. Sebab ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk menyiasati kondisi lingkungan di sekitar Anda. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, mari kita bahas bersama beberapa tips bisnis yang bisa Anda gunakan untuk membudidayakan jamur tiram di daerah panas.
Pertama, langkah mudah yang bisa Anda coba yaitu membuat bangunan kumbung jamur dengan sistem sirkulasi buka tutup. Yang dimaksud buka tutup disini adalah menutup sirkulasi kumbung jamur di siang hari agar kelembapan di dalamnya tetap terjaga, dan membukanya pada malam hari sehingga suhu ruangan di dalam kumbung jamur bisa lebih dingin.

Kedua
, gunakan bahan atap yang tidak menyerap panas. Hal ini penting agar intensitas sinar matahari yang masuk ke dalam kumbung jamur tidak berlebihan. Beberapa bahan yang bisa Anda gunakan sebagai atap kumbung jamur antara lain anyaman bambu, atau genteng.

Ketiga
, faktor kelembapan merupakan syarat utama yang harus terpenuhi dalam budidaya jamur tiram, sebab kelembapan udara sangat berpengaruh pada pertumbuhan jamur. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda bisa meletakkan beberapa tong/wadah air di dalam kumbung jamur untuk meningkatkan kelembapan ruangan.

Keempat
, karena lokasi budidaya jamur berada di daerah panas, maka usahakan untuk membuat bangunan kumbung di tempat yang teduh atau dekat dengan pepohonan. Selain itu hindari pula pembuatan pintu kumbung yang berada di arah matahari terbit atau terbenam, hal ini dilakukan untuk mencegah sinar matahari langsung masuk ke ruangan kumbung.

Kelima
, lindungi sekitar lokasi kumbung dari sinar matahari langsung yang terlalu menyengat. Anda bisa melakukannya dengan cara menanam banyak pohon rindang (perdu) disekeliling kumbung jamur.

Keenam
, untuk memperlancar sirkulasi udara di dalam kumbung jamur tiram, usahakan tinggi bangunan kumbung dibuat lebih tinggi atau tidak kurang dari 4 meter.

Ketujuh
, perhatikan rak penyimpanan baglog jamur yang dibuat. Bila di daerah dingin rak yang dibuat pada kumbung jamur bisa mencapai 5 tingkat, pastikan rak yang dibuat di daerah panas tidak lebih dari 3 tingkat.

Kedelapan
, karena lokasi kumbung jamur berada di daerah panas, maka sebisa mungkin lakukan penyiraman lebih sering dibandingkan di daerah pegunungan. Penyiraman baglog jamur bisa Anda lakukan minimal 3 kali dalam sehari.

Nah, dengan demikian Anda tidak perlu khawatir jika ingin membudidayakan jamur tiram tetapi daerah Anda merupakan daerah yang panas. Silahkan mencoba peluang bisnis jamur dimanapun Anda tinggal. Mulai dari yang kecil, mulai dari yang mudah, mulai dari sekarang! Salam sukses.

Sumber http://bisnisukm.com/cara-budidaya-jamur-tiram-di-daerah-panas.html

Jumat, 27 Desember 2013


Pak Kaiman, ternyata merupakan pengusaha budidaya jamur tiram. Tak mengherankan jika di lingkungan rumah baik di dalam maupun diluar bisa dijumpai bibit jamur yang bakal dipasarkan.Bapak dua anak itu belum lama merintis usaha budidaya jamur. Ia baru merintis usaha ini di 2005.

Saat ini menurut Kaiman setiap hari ia telah memasok jamur tiram ke pelanggan rata-rata 100 kg/hari dengan harga jual Rp10.000/kg serta 1.000 unit baglog/media tanam dengan harga jual Rp2.500 per unit. Kaiman mengaku sebenarnya permintaan akan jamur tiram saat ini masih jauh dari kebutuhan meskipun banyak yang sudah mengembangkannya.

Sempat Menjadi Sopir Truk

Sebelum menggeluti usaha jamur tiram, Pak Kaiman sempat menjadi sopir truk. Ia menjalani profesi tersebut selama 14 tahun, sejak 1995. Hingga suatu saat ia merasa lelah dan bosan sehingga menghentikan profesinya dan membeli kendaraan bermotor roda empat sistem kredit untuk dioperasikan sebagai angkutan kota di wilayah Kab. Pasuruan.

Namun ternyata semua tak selalu seperti yang diharapkan. Ternyata ia harus berhadapan dengan sepinya volume penumpang kondisi yang membuat Kaiman tak mendapatkan penghasilan cukup guna memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam rumahtangga. Sehingga iapun tidak melanjutkan usaha angkutan kota.

“Peluang kerja sangat sempit bagi saya sebab saya tidak punya ijazah, mengingat tidak tamat Sekolah Dasar (SD). Dalam keadaan seperti ini, pada 2005 ada tawaran untuk mengikuti pelatihan kewirausahaan di bidang budidaya jamur dari HM Sampoerna, maka saya mengikutinya,” kata Kaiman.

Pak Kaiman akhirnya mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh pabrik rokok tersebut. Waktu itu ada 20 peserta dari Desa Bulu Kandang yang turut dalam pelatihan budidaya jamur tiram, dan secara bersama-sama memulai usaha tersebut. Namun tak semuanya melanjutkan usaha ini.

Saat memulai usahanya Kaiman bermodalkan 1.000 unit baglog. Karena taklagi punya mata pencaharian Kaiman memulai usaha ini dengan penuh keseriusan. Waktu itu ia sudah memiliki tempat budidaya yakni bangunan berdinding bambu.

Berdasarkan ilmu yang diperoleh dari pelatihan, media tanam terdiri dari serbuk kayu gergajian, dedak/katul, tepung jagung dan kalsium yang dibungkus plastik dengan bobot 1,1 kg per unit baglog. Kumbung seluas 50 m2 (lebar 5 meter x panjang 10 meter) dapat dimanfaatkan untuk pembudidayaan 5.000 unit baglog. “Jamur tiram tergolong tanaman yang cepat tumbuh dan setiap unit baglog dapat menghasilkan panenan hingga 1 kg selama 5 bulan, lalu diganti media tanam baru. Tetapi saat panen perdana saya kesulitan mencari pasar,” kenangnya.

Memasarkan Dari Swalayan Hingga Restoran

Pak Kaiman tak mau menyerah begitu saja. Mencari pangsa pasar akhirnya dia berkeliling menawarkan jamur tiram ke restoran dan swalayan. Ia belum membidik pasar tradisional karena memang masyarakat luas belum terbiasa mengkonsumsi jamur tiram.

Ia juga terbantu dengan adanya PPK Sampoerna yang turut mempromosikan jamurnya. Mereka memajang produk Kaiman di etalase sekaligus diikutkan pameran bersama pengusaha kecil lainnya yang mereka bina.

Berkat ketekunan dalam memperluas pasar, Pak Kaiman berhasil mendapatkan order dari para pengepul maupun restoran di berbagai kota tak hanya dari wilayah Kab. Pasuruan saja. Saat ini karena permintaan yang terus meningkat iapun terus berupaya meningkatkan volume usahanya. Kini dia memiliki beberapa kumbung yang digunakan membudidayakan puluhan ribu unit baglog. Selain itu, juga memenuhi permintaan baglog dari petani dan mampu memunculkan petani-petani jamur di beberapa daerah.
Semoga bisa menjadi inspirasi buat kita semua...

Rabu, 25 Desember 2013

JUAL BAGLOG JAMUR TIRAM

Anda perlu baglog jamur tiram untuk wilayah Kal-Sel hubungi kami 085751132816
harga Rp.5.000 / baglog.


Tidak bisi di pungkiri, faktor cuaca sangat berperan terhadap hasil panen dari jamur tiram.
Pada cuaca seperti ini, sangat ideal suhu dan kelembapan yg di perlukan oleh jamur tiram.