Selama ini, jamur tiram yang dalam klasifikasi botaninya bernama
pleurotus, yang kita kenal selama ini adalah jamur tiram putih. Padahal
ada beberapa jenis jamur tiram selain jamur tiram putih yang bisa
dibudidayakan, yaitu jamur tiram kuning, jamur tiram coklat, jamur tiram
abu abu, jamur tiram merah/pink, jamur tiram biru, dll. Hadirnya
jamur-jamur cantik itu berkat jasa Dr. Anton S.M. Sonenberg, ahli
bioteknologi di Mushroom Research Unit, Belanda yang melakukan
persilangan antar spesies Pleurotus. Hasilnya, muncullah berbagai warna
jamur tiram. Berikut ini penjelasannya:
1. Jamur Tiram Putih
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) atau white mushroom juga dikenal dengan istilah jamur shimeji (Jepang). Di antara anggota pleurotus, jamur inilah yang dikenal sebagai jamur tiram. Sekujur buah berwarna putih karena sporanya tak berwarna. Diameter tudung jamur dewasa antara 3 sampai 8 cm. Permukaan tudung licin dan agak berminyak.
Pada kondisi lembab tepiannya bergelombang. Rasanya enak, gurih, dan agak kenyal. Rasanya mirip daging ayam. Ia mudah menyerap zat sehingga bila diberi bumbu, maka rasanya pun mengikuti. Dari beberapa jenis jamur tiram, jamur tiram putih paling banyak dan populer dibudidayakan di Indonesia, serta paling banyak di jual di pasaran, baik pasar swalayan maupun pasar tradisional.
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) atau white mushroom juga dikenal dengan istilah jamur shimeji (Jepang). Di antara anggota pleurotus, jamur inilah yang dikenal sebagai jamur tiram. Sekujur buah berwarna putih karena sporanya tak berwarna. Diameter tudung jamur dewasa antara 3 sampai 8 cm. Permukaan tudung licin dan agak berminyak.
Pada kondisi lembab tepiannya bergelombang. Rasanya enak, gurih, dan agak kenyal. Rasanya mirip daging ayam. Ia mudah menyerap zat sehingga bila diberi bumbu, maka rasanya pun mengikuti. Dari beberapa jenis jamur tiram, jamur tiram putih paling banyak dan populer dibudidayakan di Indonesia, serta paling banyak di jual di pasaran, baik pasar swalayan maupun pasar tradisional.
2. Jamur Tiram Kuning
Jamur Tiram Kuning (Pleurotus citrinipileatus) tudungnya berdiameter 2
sampai 5 cm berwarna kuning cerah bak emas sehingga dijuluki golden
oyster alias jamur tiram emas. Saking cantiknya, banyak yang enggan
memasak jamur kuning karena lebih senang memajang seperti tanaman hias.
Padahal, rasanya nutty, seperti kacang mete, meski warna sedikit memudar
ketika dimasak.
Ekstrak jamur tiram kuning bersifat antioksidan dan anthiperlipidemia. Jamur emas mengandung lektin yang berkhasiat anti tumor. Hasil penelitian di China, dengan memasukkan 5 mg lektin per bobot tubuh tikus pengidap sarkoma, mampu menghambat pertumbuhan tumor hingga 80%. Selain itu, ekstrak gilikoprotein dari jamur tiram kuning berdosis 12,5 mg/ml ampuh menghadang proliferasi sel kanker leukimia. Ia pun bisa dimanfaatkan sebagai afrodisiak, yaitu pembangkit gairah laki-laki.
Ekstrak jamur tiram kuning bersifat antioksidan dan anthiperlipidemia. Jamur emas mengandung lektin yang berkhasiat anti tumor. Hasil penelitian di China, dengan memasukkan 5 mg lektin per bobot tubuh tikus pengidap sarkoma, mampu menghambat pertumbuhan tumor hingga 80%. Selain itu, ekstrak gilikoprotein dari jamur tiram kuning berdosis 12,5 mg/ml ampuh menghadang proliferasi sel kanker leukimia. Ia pun bisa dimanfaatkan sebagai afrodisiak, yaitu pembangkit gairah laki-laki.
3. Jamur Tiram Abu-Abu
Tiram abu-abu (Pleurotus sayor caju) warna tudung atau tubuh buahnya
abu-abu (shimeji grey), dengan diameter tudung antara 4 sampai 12 cm.
Jumlah cabangnya agak sedikit. Mikologi penggolongannya sama dengan
jamur tiram putih, perbedaannya hanya pada spesiesnya. Jamur ini agak
sulit dtiemui di pasar dan amat sedikit yang membudidayakaannya.
Kelebihan jamur tiram abu-abu adalah bercitarasa agak manis.
4. Jamur Tiram Merah
Jamur tiram merah (Pleurotus flabellatus) dijepang dikenal dengan nama
sakura shimeji karena tudungnya berwarna kemerahan. Tudung atau tubuh
buahnya agak tebal dan jumlah cabangnya dalam satu rumpun lebih sedikit.
Diameter tudung antara 5 sampai 10 cm.
Sosok tiram merah muda tak kalah cantik. Warna pink terlihat jelas saat jamur masih muda dan perlahan memudar seiring pertambahan umur. Saat dimasak warnanya lekas hilang karena panas. Ahli kuliner memanfaatkan tiram merah muda sebagai pengisi salad supaya warna semarak. Ia bisa dimanfaatkan untuk mengobati penyakit yang berhubungan dengan darah.
Sosok tiram merah muda tak kalah cantik. Warna pink terlihat jelas saat jamur masih muda dan perlahan memudar seiring pertambahan umur. Saat dimasak warnanya lekas hilang karena panas. Ahli kuliner memanfaatkan tiram merah muda sebagai pengisi salad supaya warna semarak. Ia bisa dimanfaatkan untuk mengobati penyakit yang berhubungan dengan darah.
5. Jamur Tiram Raja
Budidaya Jamur Tiram Raja telah berkembang pesat di Asia Tenggara selama dekade terakhir. Tahun 1993, perusahaan di Cina, Taiwan dan Jepang telah mulai memproduksi secara komersial jamur tiram yang lezat ini. Jamur Tiram King dijual segar di pasar lokal dan diekspor kering atau dalam stoples. Jamur ini dapat ditemukan dalam bentuk kering di toko-toko khusus Cina.
5. Jamur Tiram Cokelat
Jamur tiram cokelat (Pleurotus cytidiosus) dikenal dengan nama jamur
abalon. Warna tudungnya keabu abuan sampai abu abu kecoklatan.
Diameternya antara 4 sampai 10 cm. Jamur tiram coklat lebih gurih dan
dagingnya lebih segar dengan aroma yang cukup tajam. Jamur tiram cokelat
mempunyai rumpun yang sangat sedikit dibandingkan dengan jamur tiram
putih dan jamur tiram abu-abu, tetapi tudungnya lebih tebal dan daya
simpannya lebih lama.